Evaluasi adalah
interpretasi atau penafsiran yang bersumber dari data kuantitatif, dimana data
tersebut merupakan hasil dari pengukuran yang dilakukan pada data yang
digunakan (Sudijono, 1996). Evaluasi merupakan proses mengumpulkan dan
menganalisa aktivitas, karakteristik, dan keluaran dari sebuah sistem lalu
kemudian diperiksa sehingga menghasilkan kesimpulan dari sistem itu sendiri
dimana akan meningkatkan keefektifan dan atau memberitahu stakeholder yang
terlibat mengenai kesimpulan tersebut (M. Q. Patton 1987). Usabilty evaluation
merupakan sebuah metode pengujian pada suatu sistem dengan menggunakan pengguna
secara langsung untuk menilai kenyamanan, kemudahan dan kesalahan saat pengguna
menggunakan sistem, sehingga dapat dianalisa dan dilakukan perbaikan.
Pengukuran
user experience dapat dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Salah
satu metode pengukuran user experience adalah dengan menggunakan User
Experience Questionnaire (UEQ). UEQ merupakan pengukuran yang dianggap
memberikan keuntungan yang lebih karena dapat memberikan hasil pengukuran yang
komprehensif terhadap pengalaman pengguna, evaluasi dilakukan dengan
menggunakan User Experience Questionnaire (UEQ) yang disebarkan kepada
mahasiswa Perguruan Tinggi tersebut, sehingga dapat diketahui pengalaman yang
diperoleh pengguna ketika menggunakan sistem.
Kuesioner
UEQ atau User Experience Questionnaire, termasuk salah satu kuesioner yang
hasilnya dapat digunakan dalam usability testing untuk mengukur tingkat user
experience suatu produk dengan cepat. UEQ dapat diunduh di www.ueq-online.org.
Terdapat 6 skala dengan total 26 elemen yang dikategorikan berdasarkan
skala-skala pengukuran yang terdapat pada UEQ.
Skala User Experience dalam
kuesioner, yaitu:
a.
Attractiveness (Daya tarik): Kesan terhadap
produk. Apakah pengguna menyukai atau tidak menyukai produk? Seberapa besar
daya tarik dari sebuah produk. Misal: bagus atau jelek, atraktif atau tidak
atraktif.
b.
Efficiency (Efisiensi): Kemungkinan suatu produk
dapat digunakan dengan cepat dan efisien. Seberapa besar pengguna dapat
menyelesaikan tugasnya tanpa usaha yang besar atau efisien. Misal: cepat atau
lambat, praktis atau tidak praktis.
c.
Perspicuity (Kejelasan): Apakah memungkinkan
menggunakan produk ini? Apakah mudah bagi pengguna untuk membiasakan diri
menggunakan produk ini? Seberapa besar kejelasan dari sebuah produk. Misal:
mudah dipahami atau sulit dipahami.
d.
Dependability (Ketepatan): Apakah pengguna
merasa dalam kontrol interaksi? Apakah interaksi dengan produk aman dan dapat
diprediksi? Seberapa besar ketepatan yang dirasakan oleh pengguna melalui
kontrol yang ia miliki. Misal: dapat diprediksi atau tidak dapat diprediksi,
mendukung atau menghalangi.
e.
Stimulation (Stimulasi): Apakah menarik dan
menyenangkan untuk pengguna dalam menggunakan produk tersebut? Apakah pengguna
merasa termotivasi untuk terus menggunakan produk? Seberapa besar motivasi
untuk menggunakan produk. Misal: bermanfaat atau kurang bermanfaat, menarik
atau tidak menarik.
f.
Novelty (Kebaruan): Apakah desain produk
inovatif dan kreatif? Apakah produk mampu mendapatkan perhatian pengguna?
Seberapa kreatif atau besar kebaruan dari produk.
Enam skala UEQ
dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu aspek daya tarik (attractiveness), aspek
pragmatic quality, dan aspek hedonic quality. Aspek pragmatic quality berkaitan
dengan manfaat yang dirasakan, efisiensi dan kemudahan digunakan. Kejelasan
(perspicuity), efisiensi (efficiency) dan ketepatan (dependability) termasuk
kedalam pragmatic quality aspect. Aspek hedonic quality berkaitan dengan
stimulasi (stimulation) dan kebaruan.
0 Comments: